Pemerintah Kota Tangerang Selatan menunjukkan komitmen serius untuk merealisasikan proyek MRT Tangerang Selatan sebagai solusi jangka panjang terhadap permasalahan mobilitas dan kemacetan. Proyek transportasi massal ini kini telah melewati tahap studi kelayakan/feasibility study (FS) dan mendapat sambutan positif dari berbagai pemangku kepentingan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama erat dengan PT MRT Jakarta serta sejumlah lembaga terkait lainnya guna mewujudkan proyek yang akan menghubungkan Tangsel dan Jakarta ini. “Kami optimistis kerja sama ini bisa segera direalisasikan, apalagi dukungan dari berbagai pihak sangat kuat,” ujarnya pada Kamis, 1 Mei 2025.
Rencana pembangunan jalur MRT Lebak Bulus–Serpong menjadi bagian dari proyek ini, yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Saat ini, kajian teknis lanjutan tengah dilakukan, termasuk pembahasan mengenai penentuan trase, pilihan moda transportasi, hingga skema pembiayaan.
Beberapa lembaga yang terlibat aktif dalam penyusunan rencana ini antara lain Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bappenas, Kementerian Perhubungan, Pemprov Jakarta dan Banten, serta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Melalui forum diskusi terpumpun (FGD), semua pihak membahas secara mendalam aspek-aspek krusial proyek ini.PT MRT Jakarta saat ini sedang mengerjakan kajian rinci mengenai trase jalur dan model pembiayaan, sebagai dasar untuk Proyek MRT Tangerang Selatan pada tahapan implementasi selanjutnya.
Proyek MRT Tangerang Selatan diperkirakan akan membawa dampak besar bagi masyarakat, khususnya dalam mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi. Berdasarkan data, sekitar 70 persen dari 1,5 juta penduduk Tangsel melakukan perjalanan harian menuju Jakarta. Keberadaan MRT akan memberikan opsi transportasi yang lebih cepat, nyaman, dan efisien.
Namun, untuk merealisasikan proyek ini, diperlukan berbagai persiapan fisik dan administratif, termasuk pembebasan lahan serta pembangunan infrastruktur pendukung seperti flyover, underpass, dan pelebaran jalan di beberapa titik. (sumber: Tender Kita.com)